Pidato Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev dalam pertemuan dengan staf profesor-guru, mahasiswa-mahasiswa Universitas Georgetown, para wakil masyarakat, tokoh-tokoh politik dan negara, para diplomat Amerika - Washington, 30 Juli tahun 1997


scotch egg
scotch egg
scotch egg
scotch egg
temp-thumb
temp-thumb
temp-thumb
temp-thumb

Yang terhormat tuan Bzezhinski, Yang terhormat wakil presiden Universitas Georgetown, Yang terhormat duta besar tuan Armitage! Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang terhormat!

Saya dengan tulus ikhlas menyalami saudara-saudara dan mengalami rasa bangga atas pelaksanaan pertemuan ini hari ini di Washington, di Universitas Georgetown - salah satu dari universitas-universitas yang termasyhur dan paling lama di Amerika Serikat.

Kami membaca banyak tentang Universitas Georgetown dalam buku-buku dan kami dan saya sendiri dalam hati selalu mengalami rasa hormat kepada universitas ini. Kami mengetahui dengan baik, bahwa universitas ini mempunyai jasa-jasa besar dalam pengajaran ahli-ahli trampil tinggi untuk serangkaian bidang kehidupan Amerika Serikat, termasuk pula untuk bidang hubungan internasional. Hari ini kami sekali lagi diberitahu, bahwa banyak orang yang berpolitik besar dan mengurus urusan-urusan negara di Amerika Serikat hari ini, adalah keluaran dari Universitas Georgetown. Termasuk pula Presiden Amerika Serikat Yang terhormat tuan Bill Clinton yang mendapat pendidikan di Universitas Georgetown. Sekretaris negara Amerika Serikat hari ini Nyonya Albrihgt pernah memberi kuliah, bekerja sebagai professor di sini. Bisa disebut banyak nama berwibawa lain. Oleh karena itu diadakannya pertemuan dengan saya di universitas semacam ini, berpidatonya saya di muka guru-guru, mahasiswa-mahasiswa universitas ini, di muka orang-orang yang menaruh minat pada universitas ini saya pandang sebagai kehormatan besar. Saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang menyelenggarakan pertemuan ini.

Saya pikir, bahwa saudara-saudara berkumpul di sini untuk mendapat informasi dari saya, menanyakan pendapat saya tentang Azerbaijan, region Kaukasus. Oleh karena itu saya mau mengatakan sepatah-dua patah kata tentang negara yang saya wakili - tentang Azerbaijan.

Azerbaijan adalah salah satu dari negeri-negeri kuno dunia. Rakyat Azerbaijan mempunyai sejarah, kebudayaan yang sangat kuno, kaya. Rakyat Azerbaijan membaktikan sumbangan besar untuk peradaban, kebudayaan, baik dengan kesusasteraan, kebudayaannya maupun dengan arsitektur, karya-karya ilmiahnya.

Selama abad-abad yang terakhir, Azerbaijan mengalami penderitaan-penderitaan, ujian-ujian besar, menghadapi tragedi-tragedi, kesulitan-kesulitan besar dan akhirnya, pada tahun 1918, Azerbaijan memperoleh kemerdekaan negaranya, untuk pertama kali di dunia Islam didirikan Republik Demokratis Azerbaijan. Tetapi pada tahun 1920 republik demokratis itu mengalami kegagalan dan di Azerbaijan didirikan kekuasaan kaum sosialis, komunis. Itu pun berlangsung tujuh puluh tahun lamanya dan pada akhir tahun 1991 sewaktu pecahnya Uni Sovyet, Azerbaijan memperoleh kembali kemerdekaannya, yakni memulihkan kembali kedaulatannya. Sejak waktu itu sampai sekarang Azerbaijan hidup sebagai negara merdeka.

Selama masa itu Azerbaijan menduduki tempat semestinya dalam komunitas dunia, menjadi sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, serangkaian organisasi internasional, menetapkan hubungan timbal balik, hubungan diplomatik dengan mayoritas negeri-negeri sedunia dan penuh kebulatan tekad untuk mengembangkan hubungan-hubungan itu.

Dari sudut itu Azerbaijan memberi arti khusus kepada hubungan yang sudah ditetapkan antara Azerbaijan dan Amerika Serikat. Amerika Serikat adalah salah satu dari negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan negara Azerbaijan pada bulan Desember tahun 1991. Sejak waktu itu sampai sekarang hubungan kita berkembang terus. Kunjungan saya ke Amerika Serikat ini, beradanya saya di Washington sekarang justru mengejar tujuan mendorong lagi pengembangan hubungan itu, mempercepatnya, memperluasnya, menjadikannya hubungan Amerika-Azerbaijan sebagai kemitraan sebenarnya.

Sebagaimana diketahui, saya datang di sini dengan kunjungan resmi atas undangan Presiden Amerika Serikat tuan Bill Clinton. Itu adalah kunjungan pertama Presiden Azerbaijan ke Amerika Serikat.

Sesudah memperoleh kemerdekaan negaranya, Azerbaijan memutuskan membangun negara demokratis, hukum, sekuler dan secara konsekwen menjalankannya. Sayangnya, pelaksanaan program kami, keputusan kami itu pun menghadapi banyak halangan, kesulitan. Kadang-kadang kesulitan-kesulitan itu merintangi pembangunan negara hukum, demokratis, tetapi tidak dapat menghentikan kami. Hari ini saya sekali lagi mengatakan, bahwa Azerbaijan mengumumkan pembangunan negara hukum, demokratis, sekuler di negerinya sebagai tujuan strategisnya. Kami berjalan dengan jalan strategis itu akan berjalan selanjutnya juga. Kami sanggup mengatasi semua kesulitan yang kami hadapi dan untuk mengatasinya kami mencurahkan segala usaha dan akan mencurahkan selanjutnya juga.

Azerbaijan memilih strategi ekonomi pasaran dan dalam bidang itu dilakukan banyak kerja. Ekonomi kami berdasarkan ekonomi pasaran.

Kerja yang dilakukan dalam bidang pembangunan negara nasional, perubahan serius dalam ekonomi ialah, bahwa pada bulan Nopember tahun 1995, kami menerima Undang-Undang Dasar demokratis pertama Azerbaijan merdeka dan pada waktu itu juga memilih parlemen demokratis pertama di Azerbaijan berdasarkan sistem multipartai. Keduanya berlaku. Di Azerbaijan untuk pendirian dan pengembangan proses-proses demokratis, ekonomi pasaran sudah diterima serangkaian undang-undang. Undang-undang itu menciptakan syarat-syarat baik dan selanjutnya juga akan diterima undang-undang lagi. Artinya, sudah didirikan dasar normatif-hukum dan legislatif kerja-kerja yang akan dilakukan.

Di Azerbaijan proses-proses itu berlangsung secara konsekwen. Atas sebab-sebab yang tertentu kami mulai menjalankan reformasi ekonomis sedikit lambat, kira-kira sejak tahun 1994, tetapi kerja itu dilakukan dengan pesat.

Sebab-sebabnya ialah, bahwa sebagaimana diketahui, masih sebelum Azerbaijan memperoleh kemerdekaan negaranya pada tahun 1988, sewaktu Azerbaijan berada dalam susunan Uni Sovyet, Armenia melakukan agresi militer terhadap Azerbaijan dan melakukan usaha-usaha untuk merampas daerah Garabagh Atas dan memasukkannya ke dalam Armenia. Akibatnya, timbul konflik militer, dilakukan pertempuran-pertempuran, bercucuran darah dan pecah perang. Proses-proses itu meluas dari tahun ke tahun dan akibatnya atas bermacam-macam sebab 20 persen teritorium Azerbaijan - daerah Garabagh Atas dan distrik-distrik administratif di sekitarnya diduduki oleh angkatan bersenjata Armenia. Dari teritoriuum yang diduduki itu satu juta warganegara Azerbaijan diusir secara paksa. Mayoritasnya sudah beberapa tahun lamanya tinggal di kemah-kemah dalam keadaan yang sangat berat. Bayangkan saja, satu juta warganegara Azerbaijan dari tujuh juta penduduknya, yaitu sepertujuhnya adalah pengungsi, tinggal di kemah-kemah. Tentu, itu sangat meruncingkan dan menyulitkan baik keadaan sosial-politik maupun keadaan ekonomis kami.

Di samping itu, salah satu dari sebab pelambatan pelaksanaan proses-proses demokratis, reformasi-reformasi ekonomis di Azerbaijan pun adalah tidak adanya stabilitas sosial-politik dalam negeri. Sayangnya, sewaktu Azerbaijan memperoleh kemerdekaan negaranya, dalam keadaan perang di negeri kami didirikan berbagai-bagai pasukan bersenjata yang tidak sah, beberapanya melakukan perjuangan demi kekuasaan, dua kali dilakukan penggantian pemerintah. Semua itu memecahkan stabilitas sosial-politik di Azerbaijan. Itu juga adalah salah satu dari faktor-faktor yang merintangi, menghambat-hambat pelaksanaan proses-proses kami itu.

Kami sudah mengatasi semua itu dan sekarang di Azerbaijan ditetapkan stabilitas sosial-politik mutlak dan sebagaimana sudah saya katakan, menurut jalan ekonomi pasaran, Azerbaijan mengadakan reformasi-reformasi dan sudah mencapai sukses-sukses dalam bidang itu. Program swastanisasi dijalankan secara luas. Akibat diwujudkannya "Undang-undang tentang tanah" penyerahan tanah kepada milik swasta sudah dijamin. Di Azerbaijan kepada inisiatif dan pengusahaan pribadi diberi kesempatan yang sangat luas.

Dalam semua proses itu pintu Azerbaijan pun terbuka untuk negeri-negeri dunia, di Azerbaijan didirikan kesempatan yang sangat baik untuk penanaman modal oleh negeri-negeri dunia.

Saya dengan senang hati mau mencatat, bahwa syarat-syarat itu menjamin datangnya ke Azerbaijan investasi asing besar. Saudara-saudara bisa melihatnya dalam contoh kerja praktis justru maskapai-maskapai Amerika sejak tahun 1994 dan kerja-kerja itu berlanjut terus. Tetapi bukan saja maskapai-maskapai Amerika, tetapi juga banyak maskapai lain melakukan kerja bersama di Azerbaijan, menanam modal di republik kami.

Dengan demikian, Azerbaijan adalah negara demokratis, menurut jalan demokrasi dan akan menurutnya. Di negeri kami pelindungan hak-hak manusia adalah salah satu dari tujuan-tujuan pokok negara Azerbaijan. Pluralisme politik, kebebasan pers, agama, kebebasan menganut agama sudah dijamin. Azerbaijan adalah negara multinasional, semua warganegara kami mempunyai hak yang sama, hidup dengan hak yang sama, menjalankan kegiatan dengan tidak tergantung dari asal-usul kebangsaan, agama, bahasa.

Tetapi - saya sudah mengatakannya - Azerbaijan menghadapi masalah-masalah sulit. Yang paling sulit adalah konflik militer dengan Armenia. Saya sudah menceritakan kepada saudara-saudara tentang sejarahnya. Sayangnya, konflik itu sampai sekarang belum dipecahkan. Memang, tiga tahun yang lalu, pada bulan Mei tahun 1994, kami menandatangani perjanjian Armenia-Azerbaijan tentang penghentian tembak-menembak. Sudah tiga tahun lamanya tidak ada tembak-menembak, tidak bercucuran darah. Tetapi tanah-tanah kami yang diduduki itu belum dibebaskan dan perdamaian belum ditetapkan, satu juta warganegara kami terpaksa pindah dari kampung halamannya, tinggal dalam keadaan pengungsi.

Akibat konflik itu Azerbaijan mendapat hantaman besar, menderita kerugian. Puluhan ribu orang Azerbaijan gugur. Di teritorium yang diduduki semua kekayaan Azerbaijan, peninggalan-peninggalan sejarah, peninggalan-peninggalan nasional dan rohani, tempat-tempat suci dihancurkan, dirusakkan.

Tak pandang semua itu kami memihak kepada pemecahan masalah itu dengan jalan damai. Oleh karena itu tiga tahun yang lalu kami menandatangani perjanjian tentang penghentian tembak-menembak dan sudah tiga tahun lamanya kami berusaha untuk memecahkan masalah itu dengan jalan damai, berusaha hari ini juga, akan berusaha selanjutnya juga.

Untuk memecahkan masalah itu dengan jalan damai, pada tahun 1992 didirikan Golongan Minsk OKKE. Dalam Golongan Minsk itu termasuk serangkaian negara. Akibat aktivitasnya pada bulan Desember tahun 1994 dalam pertemuan tingkat tinggi Budapest OKKE diterima putusan penting. Akhirnya, dalam pertemuan tingkat tinggi OKKE pada bulan Desember tahun 1996 untuk pemecahan konflik Armenia-Azerbaijan, Garabagh Atas ditentukan tiga prinsip: pertama, pengakuan keutuhan wilayah Republik Azerbaijan dan Republik Armenia, kedua, pemberian hak swatantra tinggi kepada Garabagh Atas dalam susunan Republik Azerbaijan, ketiga, pemberian jaminan keamanan kepada seluruh penduduk Garabagh Atas - baik penduduk berbangsa Azerbaijan maupun berbangsa Armenia.

Saya mau memberitahu, bahwa sewaktu konflik itu timbul, yaitu pada tahun 1988 di Garabagh Atas tinggal 170 ribu jiwa orang, 70 persennya pun adalah orang-orang Armenia, 30 persen - orang-orang Azerbaijan. Sewaktu konflik itu orang-orang Azerbaijan diusir dari sana secara paksa. Sekarang di Garabagh Atas tinggal kira-kira 80 ribu orang, semuanya orang-orang berbangsa Armenia.

Pihak Armenia tidak menerima ketiga prinsip itu. Tetapi 53 anggota OKKE dari 54 anggotanya, termasuk pula Azerbaijan, memberikan suaranya untuk diterimanya prinsip-prinsip itu. Prinsip-prinsip itu tidak begitu pantas untuk kami pula, kami juga berkeberatan terhadap itu. Tetapi dari segi kompromi, menurut jalan kompromi, kami menerima prinsip-prinsip itu dan menganggap mungkin pemecahan masalah itu berdasarkan prinsip-prinsip tersebut.

Pada permulaan tahun 1997 dalam tumpuk pimpinan Golongan Minsk dilakukan pergantian. Sekarang Golongan Minsk mempunyai tiga ketua bersama - Rusia, Amerika Serikat, Prancis. Itu adalah peristiwa yang sangat penting, kami pun menerimanya dengan senang hati. Jika tiga negara besar menyerahi diri kewajiban ketua bersama, itu berarti, bahwa negara-negara itu pada waktu yang sama bertanggung jawab besar. Kami berharapan besar, bahwa mereka akan memenuhi tugas itu, menunaikan kewajiban yang ditanggungnya.

Menyenangkan sekali, bahwa pada tanggal 20 Juni di Denwer tiga presiden - Bill Clinton, Boris Yeltsin, Jacques Chirac melakukan pernyataan bersama untuk pemecahan konflik Garabagh Atas dengan jalan damai. Akhirnya, para ketua bersama, wakil-wakilnya - tuan Strobe Talbott dari Amerika Serikat - mengunjungi region itu dan mengemukakan usulnya kepada kami. Dalam usul terakhir yang dikemukakan itu ada ciri-ciri yang sangat positif. Usul-usul itu terdiri dari dua bagian. Ciri-ciri positifnya kami terima, tetapi kami menganggap, bahwa ciri-ciri yang dapat diterima pula itu bisa dikerjakan. Oleh karena itu kami pun menerima usul-usul itu sebagai dasar untuk perundingan.

Usul-usul itu dan prinsip-prinsip Lisabon ialah sebagai berikut. Saya mau memperlihatkannya di atas peta juga. Ini - peta Republik Azerbaijan. Di utara tetangga kami - Rusia. Ini - Armenia, ini - Georgia. Dan ini - Azerbaijan. Sebagian Azerbaijan - Republik Otonom Nakhciwan di sini digambarkan terpisah. Ini - Iran dan ini - Laut Kaspia. Teritorium yang diwarnakan merah ini - Garabagh Atas. Teritorium yang diwarnakan hijau ini - enam distrik administratif di sekitar Garabagh Atas Azerbaijan. Teritorium yang diwarnakan kuning ini - distrik Lacin Azerbaijan, tempat tinggal orang-orang Azerbaijan, distrik kepunyaan Azerbaijan. Distrik ini pun berada dalam susunan Garabagh Atas, tetapi mayoritas mutlak penduduknya adalah orang-orang Azerbaijan. Syusya adalah pusat kebudayaan sejarah Azerbaijan.

Bagian pertama usul-usul yang dikemukakan itu ialah, bahwa pertama-tama satuan-satuan militer Armenia harus meninggalkan distrik-distrik yang digambarkan hijau, distrik-distrik itu harus dibebaskan, itu harus dijamin oleh kekuatan-kekuatan multinasional OKKE untuk pemeliharaan perdamaian; sesudah pasukan tentara ditarik kembali dari sana, kekuatan-kekuatan itu harus dilokasikan di perbatasan Garabagh Atas. Dalam tahap kedua, sewaktu penentuan status Garabagh Atas, pada waktu yang sama harus dijamin pembebasan distrik-distrik Lacin dan Syusya.

Kami pada umumnya menyokong usul sedemikian, karena masalah itu tidak mungkin dipecahkan sepenuhnya sekaligus. Oleh karena itu jika pihak-pihak akan setuju dengan itu dan para ketua bersama pula akan menyokongnya, tanah yang diduduki itu dibebaskan selama masa pendek, karena tuan Bill Clinton juga melakukan pernyataan, para presiden Rusia dan Prancis juga melakukan pernyataan, bahwa konflik itu harus dipecahkan dengan jalan damai pada tahun 1997.

Tahap pertama bisa diandaikan sedemikian: tanah-tanah itu dibebaskan, kekuatan-kekuatan pencipta damai OKKE mulai bertempat di sana. Dalam tahap kedua ditentukan status Garabagh Atas dan pada waktu itu juga dipecahkan soal pembebasan distrik-distrik Lacin dan Syusya dari pendudukan.

Soal yang mengkhawatirkan Garabagh Atas - soal komunikasi dengan Armenia. Jalan yang saudara-saudara lihat ini adalah jalan yang menuju Armenia dari Garabagh Atas. Kami sudah berkali-kali mengatakan, bahwa kami memihak untuk diberinya koridor di jalan ini, yakni di jalan yang melalui distrik Lacin untuk pergi ke Garabagh Atas, ke Armenia. Koridor itu harus berada di bawah kontrol kekuatan-kekuatan pencipta damai OKKE.

Adapun mengenai status Garabagh Atas, saya menyatakan berkali-kali dan hari ini saya ulangi lagi, bahwa kepada Garabagh Atas bisa diberi status otonomi tertinggi yang sudah diketahui dalam pengalaman sedunia. Sayangnya, pihak Armenia tidak setuju dengan itu dan menyatakan tentang itu dalam pertemuan tingkat tinggi Lisabon OKKE. Pihak Armenia ingin supaya Garabagh Atas menjadi sebagaai negara merdeka. Kami tak akan setuju dengan itu. Kami tidak bisa memberi izin untuk pendirian negara orang-orang Armenia yang kedua di teritorium Azerbaijan, khalayak ramai, komunitas sedunia pula akan tidak memperkenankannya. Tetapi kami rela untuk memberi kekuasaan-kekuasaan tertinggi dan status tertinggi kepada Garabagh Atas dalam susunan Azerbaijan.

Salah satu dari masalah-masalah yang mengkhawatirkan kami adalah pasal 907 yang diterima oleh Kongres Amerika Serikat terhadap Azerbaijan. Pada waktu itu diterima keputusan, bahwa seolah-olah Azerbaijan sudah memblokade Armenia, oleh karena itu Amerika Serikat melarang diberinya bantuan apapun kepada Azerbaijan. Itu - putusan yang tidak adil dan saya sangat senang hati, bahwa akhir-akhir ini Presiden Amerika, sekretaris negaranya menyatakan pendapat tentang pembatalan keputusan itu. Pendapat itu sangat tersebar-luaskan dalam komunitas Amerika. Hari ini saya akan mengadakan perundingan tentang itu dan berharap, bahwa akhirnya Kongres akan membatalkan pasal yang tidak adil itu. Anggota Kongres tuan King beberapa hari yang lalu mengemukakan proyek keputusan untuk pembatalan pasal itu kepada Kongres. Saya pikir, bahwa baik sekali jika keputusan itu akan diterima.

Saya mau memberitahu, bahwa apabila dikatakan tentang "diblokadenya Azerbaijan oleh Armenia", dimaksudkan jalan kereta api ini dari Baku ke Armenia. Tetapi perlu diketahui, bahwa bagian ini jalan kereta api tersebut berada di bawah kontrol angkatan bersenjata Armenia. 130 kilometernya jalan kereta api ini berada di luar penguasaan kami. Sewaktu angkatan bersenjata Armenia menduduki tanah-tanah itu, menduduki jalan kereta api ini pula. Ini -Iran, agresor merebut perbatasan antara Iran dan Azerbaijan. Oleh karena itu, jika dikatakan tentang blokade, harus dikatakan, bahwa justru Armenia memblokade Azerbaijan, merebut jalan kereta apinya. Nakhciwan yang berhubungan dengan Azerbaijan melalui teritorium Armenia dengan jalan kereta api dan jalan mobil, kehilangan hubungan itu.

Saya menganggap, bahwa semua itu harus tinggal dalam sejarah. Kami harus memikirkan hari ini. Dan hari ini ialah, bahwa jika perdamaian akan ditetapkan - kami ingin ditetapkannya perdamaian - tentu soal-soal itu juga akan dipecahkan. Pasal 907 pula, tentu, harus dibatalkan.

Akhirnya, saya mau mengatakan, bahwa Azerbaijan adalah negeri suka damai, negara suka damai. Kami menginginkan perdamaian - perdamaian di region kami, perdamaian di negeri kami. Kami menghendaki perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan. Kami menganggap, bahwa sebagaimana Armenia dan Azerbaijan adalah tetangga sejak dahulu kala, selanjutnya juga akan tinggal sebagai negara-negara tetangga. Sebagai negara merdeka, kami ingin mengadakan hubungan damai dengan Armenia, ingin hidup dalam keadaan damai. Tetapi syaratnya ialah, bahwa tanah Azerbaijan yang diduduki itu harus dibebaskan, keutuhan wilayahnya dan kekebalan perbatasannya harus dijamin. Berdasarkan prinsip-prinsip itu kami rela untuk perdamaian tetap, kuat dan menganggap, bahwa baik untuk Armenia maupun untuk Azerbaijan perdamaian itu adalah jalan yang paling pantas diterima.

Saya mau mengatakan beberapa patah kata tentang kerja maskapai-maskapai Amerika di Azerbaijan. Perjanjian yang kita tandatangani pada bulan September tahun 1994 dan yang dinamakan "Perjanjian abad" sudah mulai direalisasikan. Untuk pengeksporan minyak Azerbaijan direntangkan dua pipa minyak: satunya - melalui Rusia sampai Laut Hitam, yang lain - melalui Georgia sampai Laut Hitam. Untuk penyaluran minyak besar dari Laut Kaspia di Azerbaijan ke pasaran-pasaran dunia direncanakan pembangunan pipa minyak besar melalui Azerbaijan, Georgia dan Turki.

Saya mau memberitahu, bahwa Laut Kaspia adalah waduk air yang mengandung endapan minyak besar dan kaya. 50 tahun yang lalu para penambang minyak, ilmuwan-ilmuwan Azerbaijan menemukan endapan minyak dalam dasar Laut Kaspia dan mulai menggalinya. Lewat 50 tahun, pada akhir abad ke-20, Azerbaijan menemukan kembali endapan minyak kaya dalam dasar Laut Kaspia, mendemonstrasikannya kepada seluruh dunia, menarik maskapai-maskapai dunia ke sana. Sekarang di Azerbaijan 17 maskapai minyak dari 11 negeri melakukan kerja bersama. Barangkali pada suatu waktu akan ditandatangani perjanjian-perjanjian baru dengan maskapai-maskapai minyak Amerika Serikat. Semua itu menyambungkan Amerika dan Azerbaijan satu sama lain bukan untuk sepuluh tahun, melainkan untuk puluhan tahun pada abad ke-21 yang akan datang, menciptakan kesempatan besar untuk integrasi dalam ekonomi kita. Kami menginginkannya, memihak kepadanya dan selanjutnya juga akan mencurahkan segala usaha dalam bidang itu.

Saya bisa menceritakan banyak kepada saudara-saudara, tetapi sisa waktunya mau saya hemat untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan saudara-saudara kemukakan.

Terima kasih.