Wawancara Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev kepada wartawan televisi Denmark - Lisabon, 3 Desember tahun 1996


Pertanyaan: Tuan Presiden, saya minta ceritakan tentang konflik Armenia-Azerbaijan.

Jawaban: Saudara tahu bahwa konflik Armenia-Azerbaijan timbul atas Garabagh Atas dan konflik itu dimulakan oleh Republik Armenia. Armenia pun melakukan agresi terhadap Azerbaijan dengan tujuan menganeksasi Garabagh Atas.

Garabagh Atas adalah suatu region kecil yang terletak di pusat Azerbaijan, luasnya empat ribu kilometer persegi. Pada masa itu di sana tinggal kira-kira 130 ribu jiwa orang. 70 persen penduduknya adalah orang-orang yang berbangsa Armenia dan 30 persennya - orang-orang yang berbangsa Azerbaijan. Armenia pun memutuskan menyatukannya kepada dirinya dengan kekerasan. Konfliknya timbul justru karena itu. Sesudah itu mulai aksi-aksi militer, bercucuran darah, tewas banyak orang. Tetapi angkatan bersenjata Armenia atas beberapa sebab menduduki serangkaian distrik Azerbaijan, termasuk pula Garabagh Atas, mengusir dari sana semua orang Azerbaijan, karena mereka tetap mendapat sokongan dari negara-negara lain. Bahkan tumpuk pimpinan bekas Uni Sovyet pula memberi lebih banyak sokongan kepada Armenia dibandingkan dengan Azerbaijan. Sekarang 20 persen teritorium Azerbaijan berada di bawah pendudukan angkatan bersenjata Armenia, dari teritorium itu diusir lebih dari satu juta orang Azerbaijan. Orang-orang itu tinggal di berbagai-bagai distrik-distrik Azerbaijan dalam syarat-syarat yang sangat berat, di kemah-kemah.

Tetapi dua setengah tahun yang lalu kami pun menghentikan aksi-aksi militer, mencapai persetujuan tentang gencatan senjata dan sedang mengadakan perundingan damai. Akan tetapi perundingan-perundingan itu belum memberi hasil apapun. Dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon, kami pun berusaha untuk mendapat mandat yang bersangkutan dan saya menganggap bahwa berhasil mendapatnya. Ketua OKKE yang sedang bekerja pada waktu itu, membuat pernyataan istimewa. Beliau menyatakan bahwa dalam pengaturan konflik Garabagh Atas semua negara-anggota OKKE menyokong prinsip-prinsip pokok. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut: keutuhan wilayah Azerbaijan, status otonomi tinggi kepada Garabagh Atas dan penjaminan keamanan seluruh penduduk Garabagh Atas. Kami menganggap bahwa prinsip-prinsip itu sesuai dengan prinsip-prinsip OKKE. Tetapi Armenia tidak menerimanya, padahal semua anggota OKKE menyatakan bahwa menyokong prinsip-prinsip yang tercermin dalam pernyataan ketua OKKE. Pernyataan itu pun menjadi salah satu dari dokumen-dokumen pokok OKKE. Kami puas hati dengan itu.

Wartawan: Terima kasih banyak.