Pidato Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev dalam pertemuan dengan para wakil masyarakat serepublik sehubungan dengan hasil konferensi tingkat tinggi Lisabon OKKE - Istana Presiden, 6 Desember tahun 1996


Yang terhormat Ibu-ibu dan Bapak-bapak!

Pertemuan hari ini ditujukan kepada hasil konferensi tingkat tinggi Lisabon OKKE. Ke sini, ke pertemuan ini diundang utusan-utusan masyarakat Republik Azerbaijan, para duta besar dan para kepala serta para utusan perwakilan-perwakilan negeri-negeri asing di Azerbaijan, semua kepala perwakilan-perwakilan organisasi-organisasi internasional, wakil-wakil media massa republik kami dan negeri-negeri asing.

Para peserta pertemuan ini, saya menyambut saudara-saudara dan meyakinkan saudara-saudara bahwa saya akan berusaha untuk memberi informasi yang diperlukan tentang konferensi tingkat tinggi Lisabon. Sayangnya, di sini belum ada kemungkinan untuk penterjemahan sinkron. Oleh karena itu saya minta maaf kepada para peserta pertemuan ini yang tidak mengerti bahasa Azerbaijan dan mohon mempergunakan kemungkinan-kemungkinan yang ada di sini. Saya harap bahwa, mempergunakan bantuan para koleganya atau sarana-sarana lain, mereka akan mengerti semuanya yang saya katakan dalam bahasa Azerbaijan.

Konferensi tingkat tinggi Lisabon OKKE adalah peristiwa besar dan penting di dunia internasional. OKKE adalah organisasi yang sejak saat didirikannya sampai sekarang berusaha untuk menjamin keamanan, kerja sama di Eropa. Prinsip-prinsip OKKE tercantum dalam Akte Helsinki dan sejak tahun 1975 sampai sekarang OKKE berusaha untuk menetapkan prinsip-prinsip itu di Eropa dan di negeri-negeri dunia lain. Saya menganggap bahwa selama waktu itu OKKE sudah melakukan kerja yang sangat besar, mencapai sukses-sukses besar. Ia pun melakukan kerja-kerja bernilai dan mencapai hasil yang perlu dalam bidang penetapan perdamaian, penjaminan keamanan, pengembangan demokrasi, perlindungan hak-hak manusia di Eropa dan di dunia. Oleh karena itu OKKE, sebagai suatu organisasi, memenangkan kehormatan besar dan kewibawaan di seluruh dunia.

Azerbaijan diterima sebagai anggota OKKE sesudah memperoleh kemerdekaannya. Azerbaijan menganggap keanggotaannya di OKKE sebagai sarana penting untuk pelaksanaan politiknya di dunia, untuk menjamin kemerdekaan negaranya. Dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon OKKE dibicarakan serangkaian soal mengenai masalah-masalah aktuil, diterima dokumen-dokumen. Dokumen penting pertama diabdikan kepada model keamanan di Eropa pada abad ke-21. Itu adalah dokumen yang sangat penting. Ia membuktikan bahwa OKKE menatap masa depan, hidup dengan kerepotan-kerepotan yang berhubungan dengan masalah-masalah abad ke-21 dan oleh karena itu justru sekarang, pada akhir tahun 1996 dalam konferensi tingkat tinggi tersebut ia mengabdikan dokumen pertama kepada masalah itu. Kami pun mengambil bagian dalam dipersiapkannya dan diterimanya dokumen itu, menyokongnya, memberi suara untuk dokumen tersebut. Pada keseluruhannya, dokumen itu diterima oleh para anggota OKKE dengan suara bulat.

Persiapan dan pembicaraan dokumen penutup tentang keamanan dan kerja sama di Eropa pun berlangsung, bisa dikatakan, dalam keadaan yang sangat sulit dan tegang, karena dalam dokumen itu tercermin serangkaian ketentuan tentang masalah-masalah, konflik-konflik, hubungan-hubungan bilateral serangkaian negeri-anggota OKKE, tentang sikap terhadap negeri-negeri itu sendiri atau terhadap komunitas sedunia. Oleh karena itu sewaktu persiapan dokumen tersebut pembicaraannya baik di Wina maupun di Lisabon terlangsung dengan tegang dan sulit. Menaruh harapan yang sangat besar kepada dokumen itu, pada waktu itu Azerbaijan juga mengambil bagian aktif dalam semua tahapnya - dalam persiapan, pembicaraan dan penerimaannya, berusaha untuk mencerminkan di sana sikap negeri kami.

Saudara-saudara sudah kenal akan dokumen itu dari siaran-siaran organ-organ informasi, dari pers. Tetapi saya mau memberi kepada saudara-saudara informasi yang lebih luas tentang masalah-masalah yang mengenai Azerbaijan. Saya kira baik saudara-saudara maupun seluruh komunitas Azerbaijan sudah mendapat informasi tentang itu, karena informasi tentang serangkaian masalah pun disiarkan melalui televisi, melalui pers. Tetapi walaupun demikian, saya mau menceritakan dengan lebih luas tentang proses-proses yang berjalan di sana, tentang tahap pemecahan masalah yang bertalian dengan Azerbaijan, tentang proses pemecahannya, tentang pembicaraan masalah-masalah mengenai Azerbaijan, khususnya mengenai konflik Garabagh Atas dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon.

Saudara-saudara mengetahui bahwa sesudah Azerbaijan memperoleh kemerdekaannya, itu adalah konferensi tingkat tinggi OKKE yang ketiga. Pada tahun 1992 pertemuan tingkat tinggi OKKE terlangsung di Helsinki. Sudah pada waktu itu Azerbaijan adalah negara merdeka dan delegasi yang dikepalai oleh Presiden pada waktu itu, mengambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi di Helsinki. Kemudian konferensi tingkat tinggi OKKE diadakan pada bulan Desember tahun 1994 di Hongaria, di Budapest. Dalam pertemuan itu pula delegasi Azerbaijan mengambil bagian di bawah pimpinan Presiden Republik Azerbaijan sekarang. Akhirnya, pada tanggal 2-3 Desember tahun ini di Portugal, di Lisabon diadakan konferensi tingkat tinggi OKKE lagi dan kami juga mengambil bagian dalam konferensi itu. Dalam dokumen-dokumen konferensi tingkat tinggi OKKE yang diadakan di Helsinki pada tahun 1992, tidak ada sepatah kata pun tentang Azerbaijan, tentang konflik Azerbaijan-Armenia, tentang konflik Garabagh Atas. Yakni dalam dokumen-dokumen yang ada di tangan kami, tidak ada apapun saja yang kiranya akan membuktikan bahwa di sana masalah itu dibicarakan atau dikemukakan, tetapi mengenai Azerbaijan, mengenai konflik Azerbaijan-Armenia tidak ada dokumen apapun sama sekali.

Pada tahun 1994 di Budapest dalam konferensi tingkat tinggi OKKE mengenai konflik Armenia-Azerbaijan, konflik Garabagh Atas diterima keputusan yang sangat penting. Saudara-saudara ingat, menjelang konferensi tingkat tinggi tersebut untuk diambilnya keputusan itu kami mengembangkan aktivitas kami, melakukan kerja besar. Akibat pidato resmi yang saya ucapkan dalam konferensi tingkat tinggi Budapest, perundingan-perundingan bilateral dan mulitilateral yang kami adakan dan kerja-kerja yang kami lakukan, akhirnya, dalam konferensi tingkat tinggi Budapest itu kami pun mencapai diterimanya keputusan yang penting mengenai Azerbaijan, saya menegaskan lagi, mengenai konflik Armenia-Azerbaijan. Coba saya ingatkan kepada saudara-saudara, pokok keputusan itu pun ialah bahwa OKKE sekali lagi menyatakan tentang perlunya pemecahan konflik itu dengan cepat, pengaturannya secara damai, mencatat pentingnya rezim gencatan senjata yang berlaku selama tujuh bulan dan menasihatkan melanjutkan rezim itu, mengintensifkan perundingan-perundingan dan kerja Golongan Minsk yang ditujukan kepada pengakhiran konfliknya, kepada pemecahan masalahnya secara damai. Kalau hingga waktu itu Golongan Minsk melakukan aktivitasnya di bawah pimpinan satu ketua, pada bulan Desember susunannya diubahkan; ditentukan dua ketua bersama - Rusia dan Finlandia. Salah satu bagian dokumen itu ialah bahwa untuk pertama kali diambil keputusan tentang penciptaan kekuatan-kekuatan pencipta damai multinasional OKKE dan dipertimbangkan pentingnya penggunaan kekuatan-kekuatan itu untuk pengaturan konflik Armenia-Azerbaijan dan pelaksanaan, penjaminan perjanjian damai yang akan tercapai.

Sebagaimana saudara-saudara ketahui, sebelum konferensi tingkat tinggi Budapest diandaikan bahwa kalau perjanjian damai besar akan tercapai, tentu saja, ke sini harus datang kekuatan-kekuatan pencipta damai dan kekuatan-kekuatan itu akan datang dari satu negeri. Tetapi keputusan yang diambil di Budapest itu memaksudkan bahwa mula-mula harus diciptakan kekuatan-kekuatan pencipta damai multinasional OKKE dan kekuatan-kekuatan itu harus dipergunakan untuk pelaksanaan perjanjian yang akan tercapai dengan tujuan pengaturan konflik Armenia-Azerbaijan.

Sesudah Budapest aktivitas Golongan Minsk sebenarnya bertambah besar. Selama dua tahun ini Golongan Minsk mengadakan banyak pertemuan, utusan-utusannya berkali-kali berada di region kami, mengadakan perundingan, melakukan banyak kerja. Saudara-saudara mengetahui bahwa selama dua tahun ini kami berusaha untuk mempergunakan bukan saja bantuan Golongan Minsk, tetapi juga semua kemungkinan lain dan tujuan kami pun ialah supaya menetapkan perdamaian secepat-cepatnya, membebaskan tanah kita yang diduduki, menjamin keutuhan wilayah Azerbaijan dan mengembalikan para warganegara Azerbaijan yang diusir dari tempat tinggalnya itu ke kampung halamannya. Untuk itu kami selalu bekerja secara aktif dalam rangka Golongan Minsk, pada waktu yang sama kami pun berusaha untuk mempergunakan secara aktif pertemuan-pertemuan bilateral, pertemuan-pertemuan yang diadakan di Azerbaijan dengan para kepala negara dan pemerintah, pertemuan-pertemuan yang saya adakan sewaktu kunjungan saya di negeri-negeri asing, pertemuan-pertemuan dalam rangka organisasi-organisasi internasional dan kemungkinan-kemungkinan lain.

Pada waktu yang sama kami pun berusaha untuk mempergunakan kemungkinan-kemungkinan organisasi-organisasi internasional, yaitu, mempergunakan tribune musyawarah-musyawarah organisasi-organisasi internasional, kami memberi informasi kepada mereka tentang keadaan Azerbaijan, tentang konflik Armenia-Azerbaijan dan menyerukan kepada organisasi-organisasi itu untuk mencampuri masalah ini. Mengatakan organisasi-organisasi internasional, saya memaksudkan baik Perserikatan Bangsa-Bangsa, OKKE maupun Organisasi Konferensi Islam, Organisasi Kerja sama Ekonomis PNNB, Uni Eropa dan Dewan Eropa. Kami selalu berusaha untuk mempergunakan kemungkinan-kemungkinan semua organisasi itu secara efektif.

Selama seluruh periode ini, selama dua tahun ini kami berusaha supaya diterima keputusan adil untuk pemecahan konflik Armenia-Azerbaijan, supaya kita mencapainya. Selama dua tahun ini kami berhasil memelihara rezim gencatan senjata dan mencapai stabilitas pada keseluruhannya, tetapi, sayangnya, pada waktu yang sama, tidak berhasil mencapai tujuan pokok - perjanjian damai besar. Semua itu disebabkan oleh sikap yang tidak konstruktif pihak Armenia yang mempergunakan keadaan yang timbul akibat direbutnya sebagian teritorium Azerbaijan, di satu sisi, selalu menyatakan kesediaannya untuk pemecahan konfliknya secara damai, namun di sisi lain, selalu berusaha sekuat tenaga dan berupaya untuk memperoleh status kemerdekaan bagi Garabagh Atas dalam perundingan bagaimana pun juga.

Tahun ini untuk mengadakan perundingan langsung dengan Armenia, kami pun menciptakan saluran baru, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan regular utusan khusus Presiden Armenia dan utusan khusus Presiden Azerbaijan. Pertemuan-pertemuan itu berkali-kali diadakan di beberapa negeri Eropa. Kami selalu berusaha untuk mempergunakan pertemuan-pertemuan itu juga. Akhirnya saya sendiri sewaktu sidang-sidang, musyawarah-musyawarah organisasi-organisasi internasional beberapa kali bertemu dengan Presiden Armenia Lewon Ter-Petrosyan dan mengadakan perundingan dengan dia, berusaha untuk menjelaskan sikap Azerbaijan kepadanya dan mendemonstrasikan bahwa saya mengambil tindakan-tindakan konstruktif untuk pemecahan konfliknya secara damai.

Salah satu dari pertemuan-pertemuan itu berlangsung pada bulan April di Luksemburg sewaktu kami berada di Uni Eropa. Di sana untuk pertama kali para presiden Azerbaijan dan Armenia membuat pernyataan bersama mengenai pemecahan konfliknya secara damai. Tetapi, saya mengulang lagi, semua itu tidak membawakan kami hasil yang diharapkan, tujuan akhir. Oleh karena itu selama periode persiapan untuk konferensi tingkat tinggi Lisabon OKKE, kami berusaha untuk melakukan kegiatan yang sangat luas dan berhasil melakukannya juga.

Kami pun berupaya baik untuk mempercepat lagi kerja Golongan Minsk dan mempergunakan perantaraan Golongan Minsk maupun sambil menetapkan hubungan dengan delegasi-delegasi, para kepala negara-negara yang masuk Golongan Minsk - Federasi Rusia, Amerika Serikat, German, Prancis, Turki dan negara-negara lain, mencurahkan perhatian khusus kepada penguatan kerja Golongan Minsk. Pada waktu yang sama juga dalam pertemuan-pertemuan dengan para kepala atau utusan-utusan negara-negara tersebut kami pun berusaha untuk mempercepat kerja itu dan untuk menciptakan pokok bagi diambilnya dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon keputusan yang kiranya akan dapat menjamin pemecahan konfliknya secara damai.

Untuk itu pada permulaan bulan Nopember tahun ini saya mengirim surat-surat kepada para kepala negara dan pemerintah semua negeri-anggota OKKE. Dalam surat-surat itu saya pun berusaha untuk menjelaskan masalah tersebut sekali lagi secara panjang lebar kepada setiap kepala negara dan pemerintah, juga mendemonstrasikan beradanya Azerbaijan dalam sikap konstruktif dan mengemukakan usul-usul kongkrit republik kami. Saya pun minta kepada para kepala negara dan pemerintah supaya mereka mencurahkan usaha-usaha yang diperlukan untuk perwujudan usul-usul kami sebelum konferensi tingkat tinggi Lisabon. Kebanyakan kepala negara dan pemerintah negara-negara-anggota OKKE mengirim jawaban-jawaban tertulis atau lisan. Dalam semua jawaban itu mereka pada umumnya mengayomi sikap-sikap kami.

Sebagaimana saudara-saudara ketahui, pada tanggal 8 Nopember Presiden AS Bill Clinton mengirim jawaban kepada surat saya. Surat itu dimuatkan di pers, itu juga saudara-saudara ketahui. Dia menyokong prinsip-prinsip kami tersebut. Saya mengulang lagi, saya pun menerima surat-surat dengan isi yang sama dari kepala negara Rusia, Britania Raya, Prancis, Turki dan serangkaian negeri lain. Bersamaan dengan itu, pada bulan Nopember, kami bertemu dan mengadakan perundingan dengan seluruh susunan Golongan Minsk yang datang di Azerbaijan pada waktu itu, dengan delegasi-delegasi besar AS, Rusia.

Dalam semua itu kami mengejar satu tujuan. Tentu, konferensi tingkat tinggi OKKE tidak memiliki kemungkinan untuk mengambil keputusan tentang penghentian konflik. Tetapi untuk pemecahan konfliknya secara damai diterimanya prinsip-prinsip pokok yang berdasarkan pada prinsip-prinsip OKKE, sesudah konferensi tingkat tinggi itu, pada tahun 1997 akan membantu dilaksanakannya kerja itu dengan lebih cepat dan sukses. Oleh karena itu baik dalam semua amanat saya kepada para kepala negara dan pemerintah maupun dalam semua perundingan yang saya adakan itu saya menjelaskan bahwa prinsip-prinsip itu harus terdiri atas tiga anasir: pengakuan oleh Armenia terhadap keutuhan wilayah Azerbaijan - saudara-saudara tahu bahwa Armenia sampai sekarang menolak mengakui keutuhan wilayah Azerbaijan, saudara-saudara mengetahui pula bahwa pada tahun 1989 diambil keputusan tentang dimasukkannya Garabagh Atas dalam susunan Armenia dan keputusan itu sampai sekarang tidak dibatalkan - oleh karena itu masalah ini adalah sangat prinsipial.

Anasir yang kedua formula kami adalah penyerahan status tinggi kepada Garabagh Atas dalam susunan Azerbaijan. Anasir yang ketiga - pihak Armenia selalu mendesak justru ini - adalah pemberian jaminan keamanan kepada seluruh penduduk Garabagh Atas.

Formula yang terdiri atas tiga anasir pokok ini kami usulkan berkali-kali baik kepada Golongan Minsk maupun dalam amanat-amanat yang saya kirimkan kepada para kepala negara dan pemerintah negeri-negeri sedunia. Saya mengemukakannya juga dalam semua pertemuan yang saya adakan menjelang konferensi tingkat tinggi Lisabon. Tujuan kami pun ialah supaya konferensi tingkat tinggi Lisabon menerima prinsip-prinsip ini untuk pengaturan konflik Armenia-Azerbaijan secara damai, itu kiranya akan berarti bahwa perundingan seterusnya, aktivitas Golongan Minsk akan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut. Saudara-saudara harus tahu tentang itu. Soalnya Golongan Minsk pada keseluruhannya menerima prinsip-prinsip ini, bersamaan dengan itu dalam pertemuan-pertemuan Golongan Minsk sendiri, dalam pertemuan-pertemuan para wakil Armenia dan Azerbaijan, tidak dapat mengemukakan untuk didiskusikan, karena Armenia menolak prinsip-prinsip tersebut. Oleh karena itulah supaya Golongan Minsk dapat melakukannya, dapat menjadikan prinsip-prinsip ini sebagai pokok pembicaraan, kami pun berusaha untuk mencapai diterimanya dalam konferensi tingkat tinggi itu. Sebab itulah menjelang konferensi tingkat tinggi itu, di Helsinki - dalam pertemuan terakhir Golongan Minsk, persoalannya kami kemukakan secara keras. Prinsip-prinsip ini kami kemukakan pula dalam kerja Golongan Minsk yang menyiapkan pertemuan Lisabon itu di Wina dan akhirnya, di Lisabon sendiri, sebelum konferensi tingkat tinggi bermula, kami mendesak dimasukkannya prinsip-prinsip tersebut dalam dokumen konferensi tingkat tinggi itu, berusaha, mencurahkan segala usaha untuk itu. Tetapi, sayangnya, dalam proyek deklarasi yang disiapkan mula-mula di Wina, kemudian di Lisabon timbul pasal yang sama sekali lain. Pokok pasal itu ialah bahwa konflik Armenia-Azerbaijan harus dipecahkan secara damai, perundingan-perundingan harus diintensifkan, para pihak harus mencapai persetujuan, harus dicapai kompromi, gencatan senjata harus dipelihara, perundingan-perundingan damai harus diteruskan.

Kepada kami dijelaskan bahwa karena pihak Armenia tidak memberi konsensus kepada usul yang kami kemukakan, usul itu, proyek itu tidak dimasukkan bahkan dalam proyek dokumen umum pun. Di bawah paragraf 18 pun ada catatan sedemikian. Di Lisabon, kami pun berusaha untuk pembatalan catatan itu dan berhasil mencapainya, dalam dokumen Lisabon pun dimasukkan suatu paragraf - paragraf yang mencerminkan prinsip-prinsip tersebut.

Saya mau mencatat bahwa itu pun bukan perkara gampang, sulit sekali perkaranya. Berkat sokongan para anggota Golongan Minsk dan wakil-wakil serangkaian negara lain, kami berhasil mencapai dimasukkannya paragraf ini dalam dokumen tersebut. Yakni dimasukkannya paragraf ini dalam dokumen tersebut saya anggap langkah kami pertama, langkah yang berhasil, karena paragraf yang lama, paragraf yang tidak memuaskan itu diganti dengan paragraf yang dimasukkan dalam proyek.

Tetapi saudara-saudara tahu bahwa OKKE bekerja berdasarkan konsensus. Armenia pun memveto pasal ini dan dengan tegas menyatakan protes terhadap diterimanya paragraf ini. Kerja kami seterusnya pada waktu itu ialah supaya mencapai dipertahankannya paragraf tersebut di sana. Saudara-saudara harus mengetahui semuanya secara terbuka, bahkan walaupun paragraf ini tidak memuaskan kami karena adanya di sana formula yang terdiri atas tiga anasir, tetapi bersamaan dengan itu, di sana ada catatan: konferensi tingkat tinggi berasal bahwa paragraf ini tidak diterima karena tidak adanya konsensus dan menasihatkan supaya perundingan-perundingan diteruskan. Kami berusaha juga untuk pencerminan prinsip-prinsip tersebut dalam dokumen OKKE untuk pertama kali, karena dalam dokumen-dokumen yang terdahulu OKKE formula itu tidak tercermin, yakni soal-soal pengakuan oleh Armenia terhadap keutuhan wilayah Azerbaijan dan status Garabagh Atas dalam susunan Azerbaijan sampai sekarang tidak dimasukkan dalam dokumen apa pun. Oleh karena itulah kami berusaha untuk mempertahankan paragraf tersebut, pasal tersebut. Tetapi Armenia pun memvetonya dan mempertahankan veto itu sampai akhir. Dalam keadaan sedemikian, kami tidak memiliki jalan keluar lain. Kami pun mengadakan serangkaian pembicaraan, membuat analisa dan akibatnya - saya mengatakan terang-terangan - saya mengambil keputusan yang sangat riskan. Keputusan ini ialah bahwa sebelum pertemuan, yakni konferensi tingkat tinggi Lisabon bermula, pada sore harinya 1 Desember, saya pun memveto dokumen terakhir konferensi tingkat tinggi Lisabon. Hak konsensus memungkinkannya. Tentu saja, itu pun menyebabkan kebingungan, kecemasan besar, karena langkah sedemikian barangkali tidak diduga-duga. Tetapi kami pun mengambil langkah ini. Sesudah itu mulai tahap baru kerja kami.

Baik pada tanggal 1 Desember sebelum konferensi tingkat tinggi bermula maupun pada tanggal 2, tanggal 3 Desember, saya mengadakan serangkaian pertemuan. Saya bertemu, bisa dikatakan, dengan mayoritas kepala-kepala negara dan pemerintah, baik selama periode persiapan maupun pada tanggal 2 Desember sesudah konferensi tingkat tinggi mulai bekerja - sewaktu selang-selang antara sidang-sidang atau sewaktu resepsi-resepsi yang diselenggarakan oleh Presiden dan perdana menteri Portugal, mengadakan pertemuan pribadi dengan para kepala negara dan pemerintah, menjelaskan sikap kami kepada mereka. Setiap anggota delegasi kami dalam tingkat sendiri menjelaskan sikap-sikap kami dan berupaya untuk membuktikan kebenarannya, keadilannya.

Tetapi bersamaam dengan pertemuan-pertemuan yang berjumlah besar itu, untuk membicarakan masalah-masalah tersebut dan mencari sokongan tertentu di sana, saya mengadakan juga pertemuan-pertemuan khusus dengan para kepala beberapa negara dan pemerintah, para menteri luar negeri. Pertemuan-pertemuan itu pun adalah pertemuan-pertemuan istimewa, tersendiri, bebas. Saya mengadakan pertemuan-pertemuan khusus, melakukan pembicaraan dengan wakil presiden AS tuan Albert Gore, dengan perdana menteri Rusia, kepala delegasi negeri itu tuan Wiktor Cernomirdin, dengan Presiden Turki tuan Sulaiman Demirel, dengan Presiden Finlandia tuan Marti Ahtisaari, dengan Presiden Ukraina tuan Leonid Kucma, dengan perdana menteri Portugal tuan Antonio Gutyeres, dengan perdana menteri Israel tuan Netenyahu, dengan Presiden Kazakhstan tuan Nursultan Nazarbayev, dengan Presiden Georgia tuan Eduard Syewardnadze, dengan ketua OKKE sekarang, dengan menteri luar negeri Swiss tuan Flawio Kotti beberapa kali, dengan Presiden Armenia tuan Ter-Petrosyan, dengan menteri luar negeri Rusia Yewgeniy Primakov, dengan menteri luar negeri Britaniya Raya tuan Malcom Rifkind, dengan menteri luar negeri Prancis tuan Evre de Charette, wakil sekretaris Negara AS Ibu Linn Dewis, berusaha untuk menjelaskan sikap kami kepada mereka.

Dalam pertemuan-pertemuan itu kepada saya dijelaskan bahwa langkah yang kami ambil bisa menyebabkan akibat berat untuk Azerbaijan pada keseluruhannya. Kalau Azerbaijan memveto dokumen konferensi tingkat tinggi Lisabon sepenuhnya, artinya, tak satu pun dokumen akan diterima, konferensi tingkat tinggi akan berakhir tanpa dokumen apa pun dan dengan demikian, 55 negara akan tidak puas dengan Azerbaijan, dalam keadaan ini Azerbaijan akan diasingkan. Pada waktu itu saya pikir bahwa mungkin kepada perbuatan saya itu akan diberi makna lain, dari itu akan dibuat kesimpulan lain.

Memberikan penafsiran sedemikian, mereka minta terus kepada saya secara mendesak supaya saya menarik veto itu, dengan demikian dokumen konferensi tingkat tinggi Lisabon dapat diterima. Sebagai jawabannya saya pun menganjurkan bahwa biar mereka mengadakan pembicaraan dengan Presiden Armenia dan menyerukan kepadanya juga - seperti mereka berbicara dengan saya, menyerukan kepada saya - supaya dia menarik vetonya terhadap paragraf ke-20 tersebut. Tentu saja, diadakan pembicaraan dengan dia juga - pada waktu itu pada saya sudah ada informasi tentang itu - usul sedemikiam dikemukakan kepadanya juga. Tetapi mereka berpegang tegas pada persoalan itu, karena menganggap bahwa kalau setuju dengan itu, tentu, itu akan menyebabkan kesulitan-kesulitan yang sangat besar dalam kerja umum mereka, dalam keadaan intern.

Pada malam 2 Desember, saya mengadakan pertemuan, melakukan pembicaraan terperinci dengan Lewon Ter-Petrosyan. Saya pun berusaha untuk menjelaskan kepadanya bahwa vetonya terhadap paragraf 20 itu tidak benar dan diterimanya paragraf 20 akan menolong perundingan kita selanjutnya. Itu saya jelaskan kepadanya berkali-kali. Tetapi dia berpegang tegas pada pendapatnya. Dalam perundingan itu saya menjelaskan kepadanya beberapa masalah lain pula. Saya mau memberitahu tentang itu. Menjelang konferensi tingkat tinggi Lisabon penasihat presiden Armenia Libardiyan membuat beberapa pernyataan bahwa mereka akan tidak memberi kemungkinan untuk diterimanya dokumen apa pun, akan memveto semuanya. Presiden Lewon Ter-Petrosyan pun membuat pernyataan bahwa karena keadaan intern di Armenia adalah sulit, dalam arti yang tertentu - tidak stabil, seakan-akan mempergunakan kesempatan itu, Azerbaijan menekan Armenia. Dia menyatakan bahwa tekanan apa saja akan tidak dapat mempengaruhi Armenia. Dia menyatakan pula bahwa di Lisabon akan tidak diterima dokumen apa pun. Oleh karena itu dalam pembicaraan dengan Presiden Ter-Petrosyan, saya membantah pikiran-pikirannya itu.

Saya mengulang pikiran-pikiran itu hari ini juga - walaupun dalam keadaan intern Armenia ada kesulitan-kesulitan, ketegangan, ketidakstabilan yang tertentu, kami tidak pernah mempergunakan kesempatan apa pun. Sikap kami timbul bukan hari ini, satu tahun yang lalu, dua tahun yang lalu pula kami berpegang pada sikap yang sama.

Pidato saya dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon sudah saudara-saudara ketahui. Saudara-saudara kenal akan itu dari pers. Di Lisabon, saya pun mengucapkan pidato secara keras, yakni memberitahu tentang realitas: Armenia melakukan agresi terhadap Azerbaijan, Armenia adalah agresor, Armenia merebut tanah-tanah Azerbaijan, Armenia bersikap tidak konstruktif, Armenia ingin menjadikan Garabagh Atas sebagai negara merdeka. Pada waktu itu saya menyatakan bahwa kami akan tidak pernah setuju dengan satu pun juga dari semua itu. Kami akan tidak pernah dapat memberi ijin supaya Garabagh Atas memperoleh kemerdekaan negara. Kami akan tidak dapat memberi ijin supaya di teritorium Azerbaijan didirikan negara Armenia yang kedua. Tetapi bersamaan dengan itu, dalam bagian kedua pidato itu saya mengemukakan pikiran-pikiran saya tentang langkah menuju perdamaian. Pada waktu itu saya menyerukan baik kepada tumpuk pimpinan Armenia maupun kepada rakyat Armenia supaya mereka menyadari bahwa konflik yang berlangsung selama 8 tahun ini tidak membawakan mereka apa-apa dan akan tidak membawakan selanjutnya juga. Saya pun mengemukakan prinsip-prinsip yang terdiri atas tiga anasir yang saya sebutkan di atas.

Dalam pertemuan dengan saya Lewon Ter-Petrosyan menyatakan bahwa saya mengucapkan pidato terhadap mereka sangat keras, seakan-akan justru oleh karena itu dia membuat pernyataan tersebut. Saudara-saudara tahu bahwa dalam pidatonya dia mengemukakan pikiran bahwa seakan-akan kalau Garabagh Atas tinggal tetap dalam susunan Azerbaijan, orang-orang yang berbangsa Armenia di Garabagh Atas selalu akan menghadapi bahaya genosida dan keamanan mereka akan tidak terjamin. Seakan-akan pada tahun-tahun 1988, 1989, 1990, 1991 di Azerbaijan terhadap orang-orang yang berbangsa Armenia dibuat genosida dan genosida itu mungkin akan dilanjutkan. Saya pun menyatakan protes saya terhadap kata-katanya itu. Dia menjelaskan bahwa saya mengumumkan mereka sebagai agresor, oleh karena itu mereka terpaksa menjawab sedemikian. Tetapi saya menjawabinya bahwa tentang agresi militer Armenia terhadap Azerbaijan, saya mengatakan selalu, itu bukan sesuatu yang baru.

Pendek kata, pertemuan saya dengan Ter-Petrosyan tidak membawakan hasil apa pun. Dia tetap berpegang pada sikapnya. Tetapi saya pun merasakan bahwa dia juga cemas karena merasa bahwa pertemuan Lisabon barangkali akan berakhir dengan tidak berhasil.

Saya mencatat lagi, dalam perundingan-perundingan dengan saya sehubungan dengan masalah itu, mereka berusaha untuk meyakinkan saya bahwa kalau saya merintangi terus diterimanya dokumen tersebut sampai akhir, itu selanjutnya akan menyebabkan keadaan yang sangat sulit di Azerbaijan, Azerbaijan akan diasingkan dari OKKE, dari semua negara lain. Saya sendiri menyadarinya dan mengambil langkah itu dengan sadar. Saya mengulangi berkali-kali bahwa kalau paragraf 20 ditarik, tahulah, tak satu pun dokumen akan diterima.

Tentu saja, orang-orang yang merasa sikap saya yang keras, tegas sedemikian, pada waktu yang sama, orang-orang yang ingin supaya dokumen itu diterima - semuanya mengusulkan kepada saya beberapa varian alternatif. Varian-varian itu adalah bermacam-macam, tetapi saya pun tidak menerimanya.

Akhirnya, setengah jam sebelum bermulanya konferensi tingkat tinggi, kepada saya diserahkan pernyataan yang saudara-saudara ketahui dan diberitahu bahwa, mengungkapkan kemauan para anggota OKKE dan semua peserta konferensi tingkat tinggi, ketua OKKE bersedia untuk membuat pernyataan dan membenarkan prinsip-prinsip itu, dengan demikian, walaupun prinsip-prinsip itu tidak dimasukkan dalam dokumen umum, akan diterima sebagai dokumen OKKE, akan membuktikan bahwa kecuali Armenia, semua negara lain menyokong prinsip-prinsip tersebut. Anjuran tersendiri dikemukakan oleh Uni Eropa. Berkumpul bersama, negara-negara anggota Uni Eropa beramanat kepada saya bahwa kalau saya setuju dengan itu, mereka sebagai anggota OKKE, akan memepertahankannya, pada waktu yang sama, akan mempertahankan prinsip-prinsip itu atas nama Uni Eropa. Saya pun menjawab bahwa, tentu saja, harus melihatnya secara real, hanya sesudah itu akan mengambil keputusan.

Tadi malam sidang penutup konferensi tingkat tinggi Lisabon disiarkan melalui televisi, saudara-saudara sudah melihat keadaan itu, saya tidak mau menceritakan tentang itu. Dalam sidang yang terakhir pula saya tidak menerima anjuran perdana menteri Portugal yang mengepalai sidang itu dan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak menarik veto saya. Sesudah itu wakil Amerika Serikat memperlihatkan inisiatif dan mengatakan: bagaimana kalau pernyataan sedemikian akan diumumkan? Saya menjawab bahwa kalau pernyataan sedemikian sebenarnya dibuat, mungkin saya akan menarik veto itu. Kepada Armenia pula dikemukakan usul yang bersangkutan, tetapi ia pun tidak menarik vetonya.

Akhirnya, pernyatan yang saudara-saudara ketahui itu diumumkan juga. Sesudah itu saya menarik veto saya. Dengan demikian, dokumen OKKE diterima juga. Tetapi untuk Azerbaijan pula diterima dokumen yang sangat penting, sangat bernilai.

Tentu saja, menjelang sidang itu dengan saya diadakan banyak pertemuan. Langsung di ruang sidang sendiri, di depannya, di kamar-kamar kerja, setiap kepala negara menyatakan bahwa kalau saya setuju, mereka akan berpidato dan mempertahankan kami. Tetapi akan semua pidato itu tidak timbul keperluan, karena segala-galanya sudah jelas juga.

Sesudah dibuatnya pernyataan oleh kepala OKKE Flawio Kotti atas nama semua anggota OKKE, dua ketua bersama Golongan Minsk - Rusia dan Finlandia - mengucapkan pidato. Kepala delegasi Rusia tuan Cernomirdin berpidato, pada pendapat saya, dengan baik sekali. Ketua bersama dari negeri lain - Presiden Finlandia tuan Ahtisaari berpidato juga. Perdana menteri Irlandia mengucapkan pidato atas nama 15 negara anggota Uni Eropa, kemudian pidato diucapkan oleh wakil Turki. Semua menyokong pernyataan itu dan dengan demikian, dokumen tersebut diterima. Dokumennya sudah saudara-saudara ketahui. Tetapi saya mau membacanya untuk saudara-saudara:

"Pernyataan ketua OKKE.

Kalian mengetahui bahwa selama dua tahun yang terakhir dalam pemecahan konflik Garabagh Atas dan dalam persoalan keutuhan wilayah Azerbaijan tidak tercapai kemajuan. Saya bersesal hati bahwa usaha-usaha para ketua bersama Golongan Minsk untuk mendekatkan pendapat-pendapat para pihak mengenai prinsip-prinsip pengaturan tidak berhasil.

Para ketua bersama Golongan Minsk menganjurkan tiga prinsip yang harus menyusun pokok pengaturan konflik Garabagh Atas. Prinsip-prinsip itu disokong oleh semua negara anggota Golongan Minsk. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

- keutuhan wilayah Republik Armenia dan Republik Azerbaijan;

- status hukum Garabagh Atas yang ditentukan dalam perjanjian berdasarkan penentuan nasib sendiri yang menyerahkan kepada Garabagh Atas status swatantra tertinggi dalam susunan Azerbaijan;

- keamanan yang terjamin untuk Garabagh Atas dan semua penduduknya, termasuk pula kewajiban-kewajiban yang menjamin pemenuhan semua ketentuan-ketentuan pengaturan oleh semua pihak.

Saya bersesal hati bahwa Armenia tidak dapat menerimanya. Prinsip-prinsip itu disokong oleh semua negara anggota lain.

Pernyataan ini akan dimasukkan dalam dokumen-dokumen konferensi tingkat tinggi Lisabon".

Pada waktu itu pernyataan sedemikian dilakukan dan dokumen sedemikian konferensi tingkat tinggi Lisabon diterima. Saya menganggap bahwa kerja-kerja yang kami lakukan memberi hasil positifnya. Saya menganggap bahwa diterimanya dokumen OKKE sedemikian adalah pembenaran prinsip-prinsip yang kami inginkan, bukan kami saja, prinsip-prinsip yang pada umumnya satu-satunya untuk pemecahan masalah itu, terlebih dahulu pengakuan terhadap keutuhan wilayah Azerbaijan, pemberian status kepada Garabagh Atas justru dalam susunan Azerbaijan - dalam rangka OKKE dokumen itu diterima untuk pertama kali - mempunyai arti penting besar untuk kami. Tidaklah kebetulan bahwa sesudah diumumkannya dokumen itu Presiden Armenia mengucapkan pidato dan menyatakan protesnya terhadap dokumen tersebut. Bahkan dia menyatakan pendapat bahwa seakan-akan dokumen itu bertentangan dengan Akte penutup Helsinki dan keputusan-keputusan konferensi tingkat tinggi Budapest. Tentu saja, pendapatnya tidak benar, salah, tetapi setiap orang beraksi dari sikap sendiri.

Saya menganggap bahwa selanjutnya untuk kerja efektif Golongan Minsk dengan sewajarnya dokumen sedemikian konferensi tingkat tinggi OKKE adalah pokok besar untuk kami. Saya memandangnya tinggi dan menganggap bahwa ini adalah langkah yang berhasil, hasil positif di barisan kerja-kerja yang sudah kami lakukan. Saya mencatat lagi, itu memberi pokok baik untuk diadakannya perundingan damai selanjutnya, memberi pokok untuk kemajuan dalam pencapaian perjanjian damai berdasarkan prinsip-prinsip itu.

Saya sudah mengatakan dalam pidato saya di Lisabon, sekarang mengatakan sekali lagi bahwa tak pandang keadaan yang sangat genting, sulit, sengit, bersikap konflik, dramatis, tak pandang pertentangan keras antara sikap-sikap Armenia dan Azerbaijan itu Azerbaijan sekali lagi menyatakan tentang politik pencipta damainya. Hari ini saya menyatakan sekali lagi bahwa kami akan berdasarkan akan dokumen yang diterima dalam konferensi tingkat tinggi OKKE di Lisabon, akan mentaatinya dan melakukan kegiatan kami selanjutnya berdasarkannya. Pada waktu yang sama kami akan memelihara rezim gencatan senjata, meneruskan proses perundingan antara Armenia dan Azerbaijan yang diadakan secara langsung oleh utusan-utusan khusus kedua presiden dan mengambil semua langkah dari pihak sendiri untuk memulihkan proses perundingan antara Armenia dan Azerbaijan.

Saya menyatakan sekali lagi - di Lisabon tentang itu saya mengatakan kepada Ter-Petrosyan, hari ini menyatakan kembali di muka para wakil pers - Azerbaijan tidak pernah mempergunakan proses-proses yang berlangsung di dalam Armenia atau kesempatan-kesempatan satu pun yang lain supaya memperoleh apa pun. Saya menolak sepenuhnya desas-desus, kabar angin itu. Proses-proses yang berlangsung di dalam Armenia - urusannya sendiri. Kami tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri Armenia. Armenia sendirilah mengurus soal-soalnya dalam negeri dan saya berharap bahwa di Armenia akan ditetapkan stabilitas dalam negeri.

Saya mengatakan kepada Presiden Ter-Petrosyan bahwa keadaan-keadaan yang sangat genting pernah terlangsung di dalam negeri kami pula. Tetapi saya tidak pernah menyatakan bahwa Armenia berusaha untuk mempergunakan keadaan genting yang timbul di dalam Azerbaijan pada tahun 1994 atau pada tahun 1995 - tentang itu saya tidak menyatakan di mana pun juga. Oleh karena itulah pernyataannya tak beralasan, saya sudah menolaknya dan menolaknya hari ini juga.

Saya mengatakan sekali lagi bahwa, memandang tinggi dokumen tersebut, kami akan berusaha untuk meneruskan proses damai berdasarkannya selanjutnya juga dan untuk mencapai peraturan masalahnya secara damai.

Pada waktu yang sama arti penting yang besar konferensi tingkat tinggi Lisabon untuk Azerbaijan, juga ialah bahwa dalam pertemuan itu kami membuka hakekat konflik Armenia-Azerbaijan dan memperlihatkannya baik kepada para peserta konferensi tingkat tinggi maupun kepada seluruh komunitas sedunia.

Perlu dicatat dengan sesal hati bahwa dari awal konflik Armenia-Azerbaijan sampai sekarang, selama delapan tahun propaganda Armenia di negeri-negeri asing, khususnya di Eropa, di Amerika selalu jauh lebih kuat dari pada propaganda kami. Baik mereka sangat kuat dalam dijalankannya propaganda maupun diaspor, lobi orang-orang bangsa Armenia yang menyokong mereka di negeri-negeri itu pula melakukan banyak kerja. Selalu ada struktur-struktur negara yang memberikan prioritas pada mereka, ada hari ini juga. Oleh karena itu, walalupun justru Azerbaijan mengalami agresi, sayangnya, di serangkaian negeri hal itu digambarkan secara lain - seakan-akan kamilah memindas, menekan Garabagh Atas dan tidak memberi kemungkinan kepada penduduknya untuk menjalankan hak-haknya. Yakni pihak Armenia, Armenia sendiri dan para pelindungnya di luar negeri menjalankan propagandanya demikian sehingga mengesankan orang-orang demi kepentingan bukan kami, melainkan Armenia.

Tetapi karena keadaan konflik yang timbul dalam pertemuan Lisabon dan khususnya sesudah saya memveto dokumen tersebut, setiap negara, setiap delegasi mulai menaruh perhatian kepada masalah itu - ada apa, apakah hakekat persoalannya? Tentu saja, mereka berusaha untuk meneliti persoalannya, menyelami duduknya perkara. Misalnya, pada jam yang terakhir, satu jam atau setengah jam sebelum permulaan sidang terakhir konferensi tingkat tinggi, perdana menteri Portugal mengundang saya untuk bertemu. Sewaktu saya menjelaskan situasi kepadanya, dia mengatakan bahwa kami sudah mengetahui semuanya, Saudara benar, tetapi marilah Saudara jangan langgar konferensi tingkat tinggi ini, kami dan pemerintah Portugal sebagai tuan rumah berada dalam keadaan yang tidak baik.

Saya mau mencatat pula bahwa sesudah saya memveto dokumen itu, dalam perundingan dengan saya tak satu pun delegasi, tak seorang pun dari para kepala negara mencelakan saya karena itu. Setiap orang dari mereka menyatakan bahwa tindakan saya beralasan, saya berhak atas itu. Bukan saja hak, tetapi juga alasan. Yakni prinsip-prinsip itu sebenarnya harus dicerminkan dalam dokumen umum. Tetapi karena prinsip itu adalah prinsip konsensus, mempergunakan hak veto, setiap negara, anggota OKKE menghalanginya. Pada waktu itu saya mengatakan bahwa saya berhak atas veto dan saya mempergunakannya. Saya mengulang lagi, tak seorang pun mencela saya. Hanya ada orang-orang yang berusaha untuk menjelaskan kepada saya, minta kepada saya, menyerukan kepada saya supaya saya menarik veto, karena, itu, tentu kiranya akan menjadi kegagalan internasional besar.

Saya kembali lagi ke pikiran yang sudah saya katakan - salah satu dari hasil-hasil positif konferensi tingkat tinggi Lisabon ialah bahwa selama hari-hari ini perhatian seluruh komunitas sedunia, semua organ-organ informasi dunia - surat kabar-surat kabar, televisi dan radio - terpaku pada Lisabon, termasuk pula pada konflik Armenia-Azerbaijan. Itu biasa saja, karena di sana dilangsungkan acara internasional besar. Terpakunya perhatian komunitas sedunia pada masalah tersebut dengan demikian luas, pada waktu yang sama ditelitinya dan diselaminya masalahnya, dicarinya jalan-jalan pemecahan persoalannya oleh komunitas sedunia pun memberi kemungkinan kepada kami untuk mendemonstrasikan urusan adil Azerbaijan kepada seluruh dunia. Saya menganggap bahwa itu pula adalah salah satu dari hasil-hasil positif konferensi tingkat tinggi Lisabon untuk Azerbaijan.

Memberi informasi ini kepada saudara-saudara, saya mau mencatat sekali lagi bahwa, berdasarkan dokumen konferensi tingkat tinggi Lisabon, kami selanjutnya juga akan mengadakan perundingan damai, akan berusaha untuk pemecahan konflik itu secara damai. Ada perlu supaya komunitas Azerbaijan, penduduknya menyadari semua proses itu secara mendalam, menyadari jalan yang kami anut, supaya selanjutnya kami dapat beraksi secara lebih tegas. Saya menyatakan keyakinan saya bahwa Azerbaijan akan menilai aktivitas delegasi Azerbaijan dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon secara semestinya dan masyarakat kami, rakyat kami, bangsa kami sebagai rakyat pencipta damai seterusnya juga akan menyokong kami dalam pencapaian masalahnya secara damai.

Pada waktu yang sama saudara-saudara sudah tahu bahwa masalahnya harus dipecahkan. Para kepala serangkaian negara, termasuk pula, misalnya, perdana menteri Rusia tuan Cernomirdin dalam pidatonya menyatakan bahwa sesudah diterimanya dokumen itu harus diadakan perundingan intensif dan pada tahun 1997 masalahnya harus dipecahkan secara damai. Kami juga sependapat dan dengan ini saya mengakhiri pidato saya. Terima kasih atas perhatian.

Saya sedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Di sini diundang wakil-wakil media massa. Tetapi saya melihat bahwa wakil-wakil masyarakat pula minta diberinya kesempatan untuk menyatakan pendapatnya. Oleh karena itu saya menganggap bahwa bukan hanya saya saja harus berbicara, baiklah saya memberi kesempatan kepada wakil-wakil masyarakat supaya mereka juga menyatakan pendapatnya, kemudian saya bersedia untuk menjawab dan harus menjawab pertanyaan para wakil badan-badan media massa.

Saya tahu bahwa di sini ikut serta juga para wakil yang berbicara dalam bahasa Rusia dari badan-badan media massa. Oleh karena itu saya akan berbicara dalam bahasa Rusia, kemudian saya akan minta kepada penterjemah supaya dia menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggeris.

Beberapa wakil masyarakat menyatakan kehendaknya untuk mengatakan pendapatnya tentang masalah ini. Saya pikir bahwa sudah datang waktunya untuk memberi kesempatan kepada mereka supaya mereka menyatakan pendapatnya secara singkat, kemudian saya bersedia untuk menjawab, bukan saja bersedia untuk menjawab, tetapi juga harus menjawab semua pertanyaan para wakil badan-badan media massa.

 
Kata penutup

Yang terhormat Ibu-ibu dan Bapak-bapak!

Pertemuan hari ini sekali lagi mendemonstrasikan politik pencipta damai Azerbaijan baik kepada masyarakat republik kami maupun kepada seluruh dunia. Pertemuan ini sekali lagi menyokong kegiatan Presiden Republik Azerbaijan untuk pemecahan konflik Armenia-Azerbaijan, Garabagh Atas dengan jalan perundingan, secara damai. Pertemuan ini sekali lagi membuktikan solidaritas kami, sepakat kami dalam masalah itu. Oleh karena itu saya menganggap bahwa seluruh komunitas republik kami, rakyat kami, warganegara-warganegara kami akan menyokong dokumen yang diterima dalam konferensi tingkat tinggi Lisabon sehubungan dengan pemecahan konflik Armenia-Azerbaijan dan itu akan memberi kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas lagi untuk beraksi di haluan ini selanjutnya juga.

Saya sekali lagi meyakinkan saudara-saudara bahwa untuk mencapai keutuhan wilayah Azerbaijan, menjamin kekebalan tapal batas-tapal batas republik kami, membebaskan tanah-tanah kami yang diduduki, mengembalikan saudara-saudari kami yang diusir dari kampung halamannya dan sekarang tinggal di kemah-kemah, dalam syarat-syarat berat, ke kampung halamannya, kami selanjutnya juga akan bekerja dengan tekun dan saya berharap bahwa akan mencapainya.

Suasana sehat yang berkuasa dalam pertemuan hari ini, disokongnya politik negara Azerbaijan dan jalan yang kami pilih ini oleh semua orang yang mengucapkan pidato di sini, memberi kekuatan dan keyakinan lagi kepada kami. Saudara-saudara bisa yakin bahwa kami selanjutnya juga akan bekerja dengan keyakinan, kemauan ini dan akan memelihara kemerdekaan Azerbaijan sebagai biji mata.