Yang terhormat Ibu-ibu dan Bapak-bapak!
Yang terhormat tamu-tamu!
Saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara - para peserta Konferensi internasional yang ditujukan kepada masalah-masalah orang-orang yang mengungsi dan yang berpindah secara paksa di Republik Azerbaijan, mengharapkan sukses dalam kerja konferensi saudara-saudara ini.
Konferensi yang diadakan atas inisiatif Komite Muslimin Asia, Organisasi Islam Internasional "Nijat" ini mempunyai arti yang sangat besar untuk republik kami. Pada umumnya, masalah orang-orang yang mengungsi dan berpindah secara paksa di dunia, ialah salah satu dari masalah-masalah yang sangat penting, urgen dan yang menarik perhatian dan mencemaskan komunitas sedunia, organisasi-organisasi internasional dan orang-orang suka damai. Tertariknya Komite Muslimin Asia, Organisasi Islam Internasional "Nijat" dalam masalah itu, antara lain, ditaruhnya perhatian oleh mereka pada keadaan masalah tersebut di Azerbaijan, diadakannya konferensi khusus mengenai itu patut diperhatikan, dihormati.
Saya mau menegaskan secara khusus, bahwa diadakannya konferensi ini, pengenalan dengan masalah-masalah yang menegangkan kehidupan Republik Azerbaijan pada masa transisi berat yang sekarang dialaminya dan pemberian bantuan untuk pemecahan masalah-masalah itu, ialah justru inisiatif organisasi-organisasi, persatuan-persatuan Islam. Komite Muslimin Asia, Organisasi Islam Internasional "Nijat" mengundang wakil-wakil serangkaian negeri-negeri Islam pula untuk ikut serta dalam konferensi ini. Dengan demikian, konferensi ini, di samping arti sosial-ekonomisnya, pada waktu yang sama, mempunyai arti moril yang sangat besar. Itu merupakan bukti akan dilaksanakannya dan diteruskannya tradisi-tradisi yang sesuai dengan agama Islam, prinsip-prinsip Islam.
Humanisme, sifat suka damai, perhatian kepada orang-orang malang, kepada orang-orang yang tinggal dalam syarat-syarat berat, pemberian bantuan kepada orang-orang yang menghadapi kesulitan-kesulitan, yang mencapai jalan keselamatan - semua itu dijadikan oleh Islam sebagai prinsip-prinsip dasarnya. Agama Islam, kerohanian dan tradisi-tradisi Islam berdasarkan justru nilai-nilai manusiawi keseluruhannya sedemikain, berkembang dari abad ke abad dan hari ini juga mendemonstrasikan humanisme dan sifat suka damainya kepada seluruh dunia.
Rakyat Azerbaijan menyadari semua itu dengan baik. Rakyat Azerbaijan yang diasingkan dari nilai-nilai rohaninya, dari tradisi-tradisi bersejarahnya, dari agamanya selama 70 tahun, tidak pernah melupakan asal-usul Islamnya, tidak pernah mengasingkan diri dari nilai-nilai rohani itu, selalu hidup dengan hasrat untuk menerjuni nilai-nilai rohani itu, menerjuni Islam sepenuhnya. Sesudah rakyat Azerbaijan mencapai kebebasan nasionalnya, memulihkan kemerdekaan negaranya, di negeri kami didirikan segala kesempatan untuk mentrapkan harapan itu, hasrat itu. Perasaan itu sebegitu kuatnya, selama puluhan tahun tidak hilang kekuatannya. Semua itu adalah realitas hari ini Republik Azerbaijan merdeka, manifestasi kesetiaan rakyat Azerbaijan akan nilai-nilai nasionalnya, nilai-nilai agamanya, rohaninya. Dan semua itu menyatukan kita dengan lebih rapat, menjalin, meluaskan dan mengembangkan hubungan antara rakyat Azerbaijan dan rakyat-rakyat lain yang menganut agama Islam pula.
Nilai-nilai itu sekarang menduduki tempat yang sepatutnya dalam politik negeri kami bersesuaian dengan hasrat, harapan rakyat kami. Sebagai negara merdeka, Azerbaijan mengadakan hubungan yang menggariskan keuntungan timbal balik dengan semua negeri-negeri, negara-negara sedunia, memperkokoh kemerdekaan negaranya dari sehari ke sehari. Azerbaijan sudah menjadi sebagai anggota semua organisasi-organisasi internasional, menduduki tempat yang semestinya di dunia internasional. Pada waktu yang sama, Azerbaijan ialah anggota Organisasi Konferensi Islam. Azerbaijan rela menetapkan, mengembangkan hubungan yang lebih rapat dalam batas itu dengan semua negara-negara yang termasuk dalam Organisasi Konferensi Islam. Kami akan meneruskan politik kami itu selanjutnya juga.
Kami orang-orang Azerbaijan, para muslimin Azerbaijan dengan keinginan, hasrat besar mengunjungi tempat-tempat yang suci untuk agama kita. Pada tahun 1994 atas undangan malik Arab Saudi, yang mengabdi kepada dua kota suci, saya mengadakan kunjungan resmi ke negeri itu. Kunjungan yang sudah saya adakan ke Mekah, Madinah, Kaabah - tempat-tempat yang suci untuk orang-orang Islam itu saya anggap sebagai salah satu dari halaman-halaman keberuntungan kehidupan saya.
Saya pikir, bahwa perasaan-perasaan itu pun membantu kami dan akan membantu selanjutnya juga untuk keluar dari semua kesulitan. Dari sudut itu proses yang timbul dalam kehidupan Republik Azerbaijan dan di sekitarnya, harus menarik perhatian dengan lebih banyak semua negeri-negeri, negara-negara Islam. Sudah diketahui di seluruh dunia, yang terhormat tamu-tamu kami juga mengetahui, bahwa delapan tahun yang lalu akibat agresi militer yang dilakukan oleh tetangga kami Armenia terhadap teritorium Republik Azerbaijan, terhadap kenegaraan kami, 20 persen teritorium Republik Azerbaijan diduduki dan lebih dari satu juta orang Azerbaijan, orang Islam terpaksa meninggalkan kampung halamannya, menjadi sebagai pengungsi. Sudah beberapa tahun lamanya mereka tinggal dalam syarat-syarat berat dan bertempat tinggal di 58 distrik, kota dan desa Azerbaijan. Mayoritasnya tinggal di kemah-kemah. Sekarang sulit sekali kehidupannya di kemah.
Dahulu kala, ribuan tahun yang lalu nenek moyang kita bermukim di kemah-kemah pula. Baik di gurun pasir Arab maupun di Azerbaijan pada masa itu ada banyak kemah-kemah. Tetapi baik seluruh dunia maupun negeri-negeri kita berkembang terus, orang-orang membangun rumah-rumah untuk dirinya sesuai dengan tuntutan-tuntutan modern. Tetapi bayangkan sendiri, orang-orang Azerbaijan, orang-orang Islam yang kehilangan kampung halamannya, harta bendanya, sudah tiga-empat tahun lamanya tinggal di kemah-kemah. Pada musim panas syarat suaca selalu panas terik, di sekitar kemah-kemah itu bermacam-macam serangga yang merugikan kesehatan orang, pada musim dingin - salju, badai, dingin, hujan. Bayangkan sendiri berapa sabarnya orang-orang Azerbaijan! Tentu, semua itu ialah kekhususan yang khas untuk kita - orang-orang Islam, untuk nilai-nilai rohani kita. Tetapi baik kami, saudara-saudara maupun komunitas sedunia, dunia Islam, organisasi-organisasi Islam tidak bisa setuju dengan keadaan sedemikian. Itu ialah agresi militer, ketidakadilan terhadap rakyat kami, usaha-usaha untuk menaklukkan rakyat kami.
Di teritorium yang diduduki itu semua harta benda negeri kami, rakyat kami, bangsa kami dirusakkan. Ribuan, puluhan ribu rumah tinggal orang, perusaahan, sekolah, rumah sakit, gedung kebudayaan, mesjid, monumen sejarah, gereja, peninggalan suci agama Islam pun diruntuhkan. Tentu, semua itu bertentangan dengan asas-asas manusiawi dan ialah kebuasan. Tetapi, sayang, pada akhir abad ke-20, sewaktu dunia mencapai taraf kebudayaan tinggi, kami kena kebuasan sedemikian di sini, di Kaukasus, di teritorium Azerbaijan, di tanah orang-orang Islam.
Rakyat Azerbaijan ialah rakyat suka damai. Republik Azerbaijan merdeka mengadakan politik suka damai. Kami berusaha memecahkan konflik militer itu dengan jalan damai. Walaupun sebagian besar republik Azerbaijan berada di bawah pendudukan, rakyat kami, bangsa kami, negara kami menderita kerugian material dan rohani, korban manusia, rakyat kami menumpahkan darah sendiri itu kami tinggal setia akan kenang-kenangannya, mau memecahkan masalah itu dengan jalan damai.
Sehubungan dengan itu, berdasarkan politik itu, pada bulan Mei tahun 1994 untuk menghentikan pertempuran, kami pun menandatangani persetujuan antara Armenia dan Azerbaijan tentang tidak saling tembak-menembak. Sudah dua setengah tahun lamanya pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan tidak dilakukan, darah orang tidak bercucuran lagi, orang-orang sampai derajat yang tertentu hidup dalam syarat-syarat keamanan. Tetapi pada waktu yang sama, belum ada juga perdamaian besar. Kami berusaha dan akan berusaha seterusnya juga untuk memecahkan masalah itu dengan jalan damai. Kami tidak memihak kepada timbulnya perang kembali, bercucuran darah. Tetapi pada waktu yang sama kami tidak bisa setuju dengan beradanya tanah kami di bawah pendudukan terus. Kami tidak bisa tunduk pula kepada tinggalnya lebih dari satu juta orang Azerbaijan dalam keadaan yang berat, dalam keadaan isolasi dari kampung halamannya seterusnya juga. Oleh karena itu kami berikhtiar, berusaha untuk mengembangkan tanah kami yang diduduki. Kami menuntut pulangnya orang-orang yang pindah secara paksa ke tempat tinggalnya, kampung halamannya. Kami menuntut pemulihan keutuhan wilayah Republik Azerbaijan. Kami menghendaki penetapan perdamaian permanen di region kami, di Kaukasus, di antara Armenia dan Azerbaijan dan kami mencurahkan segala usaha di haluan itu terus-menerus.
Tentu, pemecahan masalah-masalah itu seterusnya juga akan membutuhkan usaha-usaha besar semua organisasi-organisasi internasional berdasarkan prinsip-prinsip adil. Di bidang itu kami selanjutnya juga akan sangat memerlukan usaha-usaha Organisasi Konferensi Islam - negeri-negeri yang lebih dekat untuk kami. Mempergunakan kesempatan ini, saya mau menyatakan harapan saya, bahwa untuk mengadakan politik suka damai kami, untuk menjamin keutuhan wilayah Republik Azerbaijan, untuk membebaskan tanah kami yang diduduki, untuk mengembalikan para warganegara kami ke kampung halamannya, kami selalu akan mendapat bantuan efektif dari semua negeri-negeri, termasuk pula dari negeri-negeri Islam dan sokongan, dukungan dari negeri-negeri Islam, organisasi-organisasi Islam.
Dalam keadaan sedemikan untuk menjamin taraf kebutuhan sehari-hari, minimum kehidupan orang-orang yang mengungsi, orang-orang yang berpindah secara paksa, kami memerlukan bantuan. Bantuan itu diberikan kepada Azerbaijan oleh organisasi-organisasi internasional, Departemen Urusan Humaniter Perserikatan Bangsa-Bangsa, oleh organisasi-organisasi bantuan humaniter negeri-negeri yang tertentu. Kami mendapat terus bantuan humaniter dari serangkaian negeri-negeri. Hari ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua negeri-negeri, organisasi-organisasi internasional atas bantuan yang diberikan kepada para pengungsi, orang-orang yang berpindah secara paksa, orang-orang yang berada dalam keadaan material berat. Komite Muslimin Asia, Organisasi Islam Internasional "Nijat" juga memberikan bantuan humaniter kepada mereka dan akan meneruskannya.
Diadakannya hari ini konferensi ini dan ikut sertanya di sini wakil-wakil serangkaian negeri-negeri Islam, menurut saya, membuka babak baru dalam pemberian bantuan yang lebih efektif oleh negeri-negeri, organisasi-organisasi itu kepada Azerbaijan seterusnya. Saya menilai konferensi ini sebagai langkah yang mempunyai justru arti sedemikian. Saya mau menyatakan harapan, bahwa para peserta konferensi ini, yang terhormat tamu-tamu, berkenalan dengan realitas hari ini di Azerbaijan, dengan keadaan orang-orang yang mengungsi dan yang berpindah secara paksa di republik kami, mengunjungi kemah-kemahnya, bertemu dengan mereka dan mendapat informasi tentang keadaan mereka, akan memperkokoh sikap positif di organisasi-organisasi sendiri, di negeri-negeri sendiri, di semua negeri-negeri Islam terhadap Azerbaijan, akan memperluas hubungannya dengan Azerbaijan, memperbanyak bantuan humaniter kepada republik kami.
Mengatakan tentang bantuan-bantuan humaniter, sebagai presiden negeri ini saya mau menegaskan, bahwa semua itu berhubungan dengan keadaan berat negeri kami. Tetapi proses-proses sosial-politik yang berjalan di negeri kami dalam bidang sosial-ekonomis, langkah-langkah yang diambil, pada masa depan yang dekat akan membawa ekonomi Azerbaijan pada jalan perkembangan besar. Mungkin juga, pada waktu itu kami akan tidak membutuhkan bantuan humaniter apapun. Tetapi sekarang kami membutuhkannya, karena negeri kami berada di bawah agresi militer, republik kami berada dalam syarat blokade, Azerbaijan didesak dari luar negeri, di negeri kami ada lebih dari satu juta orang yang mengungsi dan yang berpindah secara paksa. Saya menganggap, bahwa untuk mencukupi kebutuhan kami itu pula organisasi-organisasi humaniter imternasional, termasuk pula Komite Muslimin Asia, Organisasi Islam Internasional "Nijat" dan neger-negeri Islam akan memperbanyak dan memperbesar bantuan humaniter untuk Azerbaijan.
Ikut sertanya dalam konferensi ini wakil-wakil serangkaian negeri-negeri, saya anggap sebagai faktor penting untuk pengembangan hubungan antara negeri-negeri itu dan republik kami lebih luas lagi. Saya berharap, bahwa yang terhormat tamu-tamu kami di negeri-negeri sendiri akan memberi informasi dengan mendetail tentang republik kami, akan menjadi sebagai penyelenggara kerja-kerja untuk pemberian bantuan kepada Azerbaijan, untuk merapatkan negeri-negerinya dengan republik kami.
Saya sekali lagi menyalami saudara-saudara, mengucapkan sehat walafiat, bahagia kepada saudara-saudara. Saya mengucapkan sukses kepada kerja konferensi ini.