Keterangan sejarah pada dokumen "Pernyataan Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev sesudah pertemuan para presiden Azerbaijan dan Armenia" (Geneve, 22 Agustus tahun 1999)

Pada tanggal 22 Agustus tahun 1999 di kota Geneve Swiss antara Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev dan Presiden Republik Armenia Robert Kocaryan diadakan pertemuan untuk membicarakan konflik Armenia-Azerbaijan, Garabagh Atas dengan jalan damai.

Presiden Azerbaijan dalam keterangan-keterangannya menjelang kunjungannya menyatakan, bahwa sudah lebih dari lima tahun lamanya antara kedua belah pihak dipelihara rezim tidak saling tembak-menembak dan selama lima tahun yang lalu itu pun dipergunakan semua cara pengaturan masalah tersebut dengan jalan damai.

Dalam keterangannya dicatat, bahwa selama masa itu Golongan Minsk tetap melakukan aktivitas, para ketua bersama dan wakil-wakilnya selama tahun-tahun itu mengemukakan usul-usulnya, dan usul-usul itu dibicarakan. Tetapi ditegaskan pula, bahwa tak satupun dari usul-usul itu diterima baik. Dicatat juga, bahwa tak pandang semua itu Golongan Minsk OKKE, para ketua bersamanya meneruskan kerjanya. Haidar Aliyev menyatakan pikiran, bahwa di arena internasional pada keseluruhannya di samping perundingan-perundingan Golongan Minsk, juga perundingan langsung antara kedua belah pihak bisa memberi bantuan yang tertentu kepada pemecahan masalah itu.

Pembicaraan antara para presiden yang bertemu pada tanggal 22 Agustus di Geneve, di keresidenan Le Ceuji yang diperuntukkan untuk pertemuan-pertemuan tokoh-tokoh terkenal, berlangsung tiga jam lamanya. Selama pertemuan itu dibicarakan masalah-masalah pengaturan konflik Armenia-Azerbaijan, Garabagh Atas dengan jalan damai. Menyatakan, bahwa perundingan-perundingan yang diadakan itu sangat penting untuk pemecahan konflik tersebut, para presiden menegaskan perlunya diteruskannya pertemuan-pertemuan sedemikian. Para kepala kedua negara pun mencatat lagi, bahwa akan mentaati rezim tidak saling tembak-menembak hingga dicapainya perdamaian sepenuhnya dan akan memperkokoh rezim itu.

Kedua presiden menegaskan, bahwa untuk pengaturan konflik itu dengan jalan damai, demi kepentingan-kepentingan nasional, kedua belah pihak harus menduduki sikap konstruktif dan berkompromi. Mencatat sekali lagi pentingnya diteruskannya proses perundingan, para kepala kedua negara itu menugaskan dijaminnya pemulihan proses itu kepada menteri-menteri luar negeri.

Kemudian pertemuan para presiden diteruskan dengan ikutsertanya orang-orang yang menyertai mereka. Sesudah perundingan diakhiri, Presiden Republik Azerbaijan Haidar Aliyev dan Presiden Armenia Robert Kocaryan membuat pernyataan. Haidar Aliyev dalam pernyataannya menegaskan, bahwa jika di Kaukasus pada keseluruhannya akan sudah ditetapkan perdamaian, antara lain, jika konflik antara Armenia dan Azerbaijan akan sudah diatur, tentu, di hadap negeri-negeri kami, di Kaukasus pada keseluruhannya akan dibuka perspektif besar.

Keterangan sejarah ini disusun pada tanggal 25 April tahun 2005.